Rintik hujan membasuh luka yang
terlihat samar
Dan entah, janji yang sejatinya akan
kutunaikan, terpuruk lunglai di rerumputan
Tak berdaya, bersama senarai kisah
kita yang terbang melayang bersama angin
Lenyap, menyisakan telaga tepian
angan-angan
Ucapanmu selalu memaknai perjalanan
dengan senyum, sementara
relief keheningan menikam perih di
sekujur jiwa yang letih”
Kenangan memang tak pernah bisa
berdamai dengan harapan
Narasi indah yang kau tuang di
secarik kertas usang
Adalah ironi yang menyesakkan,
ketika angkara menguasai dan aksara jadi luluh makna
Dan menangani kesendirian dalam gengaman
hampa
kerapkali jadi bagian romantika
muram atau justru
apologi semu atas kegagalan kita
merefleksi diri
bahkan malah kesombongan kita
menyikapi impian
Kerinduan, bagimu tuturan gundah
Hanya olesan kata tanpa makna
Jadi….biarlah derai hujan utuh
membasahinya,
Agar jangan menyisakan ruang untuk terjadi
dusta diantara kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar